dasar management dan kepemimpinan

1. JELASKAN MINIMAL 12 SCOPE OF LEADERSHIP dan lengkapi dengan contoh kasusnya. Minimal 10 Kalimat setiap kasus.
a) Appreciation
Appreciation yang mempunyai arti apresiasi, ialah salah satu hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang baik adalah appreciator yang baik juga. Apresiasi dalam hal kepemimpinan adalah memiliki rasa respek dan mau menghargai sebuah pencapaian yang besar. Pemimpin bisa menunjukan apresiasi kepada bawahannya atas sebuah pencapaian yang baik. Apresiasi bisa ditunjukan dengan memberikan insentif atau bonus, kenaikan jabatan, bahkan sekedar ucapan yang seperti “good work”, atau sekedar ucapan terimakasih dari seorang pemimpin kepada bawahannya juga merupakan salah satu bentuk apresiasi atau respek.
Sebagai contoh, negara Jepang, adalah negara yang mempunyai budaya apresiasi tinggi didalam dunia kerja. Para pekerja Jepang, bahkan para pemimpin dan petinggi perusahaan jika mereka bertemu pada waktu jam kantor habis, di sebuah ruangan atau di loby bahkan lift, mereka pasti saling mengucapkan kata “Otsukare sama deshita” yang artinya “terima kasih atas kerja kerasnya”. Contoh dari para pekerja dari Jepang ini merupakan bentuk apresiasi tinggi atas kerja keras para karyawan hingga petinggi atas pekerjaan atau kontribusi seluruh elemen perusahaan pada hari itu. Para petinggi atau pemimpin di negara Jepang tidak segan-segan mengucapkan kata tersebut kepada para bawahannya atas kontribusi mereka pada peusahaan, begitu juga sebaliknya. Tidak mengherankan Jepang menjelma menjadi negara dengan ekonomi maju dan selalu menemukan inovasi baru diberbagai bidang industri.

b) Strategy
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa memikirkan cara-cara cerdas atau strategi untuk menjalankan visi dan misi perusahaan. Tidak hanya di dunia militer saja strategi atau perencanaan itu diaplikasikan. Dalam manajemen, peran seorang pemimpin tidak akan bisa lepas dari sebuah perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai persoalan. Strategi yang cerdas akan membawa perusahaan menjadi maju.
Sebagai contoh dari pemimpin yang selalu mempunyai strategi jitu bagi perusahaannya, adalah CEO Apple, Steve Jobs. Jobs, merupakan seorang pemimpin teknologi, dia bisa membuat Apple yang pada 1996 terpuruk, menjadi meroket secara drastis. Yang dilakukan Jobs pada tahun 1997, paska comebacknya ke Apple ialah melakukan negosiasi dengan microsoft untuk membuat software, dan microsoft setuju untuk berinvestasi untuk Apple. Setelah kerja sama tersebut terealisasi, Jobs memprarkasai lahirnya produk-produk baru Apple selain komputer, seperti Ipad, Iphone dan Ipod, padahal sebelumnya Apple hanya memproduksi komputer saja. Tiga produk baru ini lahir dari strategi cerdas Jobs dalam menahkodai Apple. Apple pun bangkit dari keterpurukan dan menjadi raksasa di dunia smartphone dan komputer.
c) Responsibility
Seorang pemimpin pasti merupakan orang yang memiliki tanggung jawab terbesar dalam kelangsungan organisasi atau perusahaannya. Responsibility atau tanggung jawab merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin. Jika sebuah perusahaan mengalami keterpurukan, seorang pemimpin perusahaan harus bisa bertanggung jawab dengan membawa kembali perusahaan bangkit dari keterpurukan. Tanggung jawab disini berarti juga sebuah kesadaran akan setiap konsekuensi dari semua hal yang terjadi didalam dinamika perusahaan atau organisasi, baik eksternal (coorporate social responsibility) atau internal (personal coorporate responsibility). Jadi, pemimpin sejati selalu melihat hal-hal disekelilingnya dan mempunyai kesadaran tinggi agar semua hal disekelilingnya berjalan dengan baik.
Contoh bentuk Responsibility ialah social coorporate responsibility atau CSR. CSR ini ialah bentuk tanggung jawab perusahaan kepada hal eksternal perusahaan. Pemimpin perusahaan wajib memperhatikan CSR. Sebagaimana yang dilakukan oleh pemimpin Mayapada Grup, yaitu Dato Sri Tahir yang melakukan CSR dengan membuat Tahir Foundation dan mendirikan fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Dato Sri Tahir merupakan contoh pemimpin yang menerapkan coorporate social responsibility.
d) Integrity
Integrity adalah integritas. Seorang pemimpin harus mempunyai integritas agar orang lain bisa respek kepadanya. Integritas disini ialah sebuah kemampuan untuk mengelola manajemen. Integritas adalah adanya kesesuaian nilai dengan aplikasinya berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Dengan integritas yang tinggi maka pemimpin bisa dihormati oleh bawahannya. Integritas pemimpin tercermin dari langkah-langkahnya dalam mengelola dan mewujudkan visi organisasi.
Contohnya dalam sebuah perusahaan, apabila pemimpin mempunyai integritas rendah, maka bawahannya tidak akan hormat kepadanya. Jika seorang pemimpin mempunyai integritas tinggi, maka bawahannya akan hormat dan mau mengikuti apa saja arahan dari pemimpin.
e) Values
Seorang pemimpin harus mempunyai nilai dalam dirinya. Selain harus mempunyai values, seorang pemimpin juga harus mewujudkan values tersebut didalam memimpin sebuah organisasi. Values tersebut bisa tercermin dalam visi dan misi pemimpin tersebut. Pemimpin harus mempunyai sebuah keahlian dan mampu mengerti apa yang dia kerjakan. Semua hal yang membuat seorang pemimpin disegani ialah values, atau nilai-nilai yang ada pada dirinya sehingga membentuk karakter pemimpin sejati.
Bill Gates, adalah contoh orang yang mempunyai values, walaupun seorang yang tidak tamat sekolah, tapi dia mempunyai integritas dalam hal enterpreneurship. Bill Gates bisa mendirikan perusahaan Microsoft dan memperkerjakan orang-orang pintar didalamnya untuk bersama-sama mewujudkan visi perusahaan. Bill Gates juga mempunyai values dari kesadaran sosial yang tinggi, Bill Gates selalu menyumbang sebagian harta dan kekayaanya kepada orang-orang yang butuh.
f) Listening
Ada ungkapan, bahwa pemimpin yang baik adalah pendengar yang baik. Mengapa demikian?, karena dengan mendengar, seorang pemimpin bisa menyimpan dan menganalisa segala sesuatu yang dia dengar. Pemimpin yang suka mendengar, bisa mempartisi berbagai hal yang didengar didalam otaknya, sehingga ketika dia menghadapi masalah tertentu dia akan melakukan mind maping atau pemetaan penalaran. Sehingga dia bisa menentukan keputusan yang tepat terhadap masalah yang dimiliki.
Sebagai contoh, dalam sebuah perusahaan, pemimpin selalu mendengar masukan dari bawahannya dalam evaluasi pencapaian perusahaan. Dengan mendengar masukan dari para bawahannya, maka pemimpin bisa mengevaluasi dan menentukan langkah kedepannya dengan menganalisa segala sesuatu yang dia dengar dari orang-orang sekitar didalam organisasi atau perusahaannya.
g) Communication
Komunikasi adalah aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Dengan komunikasi, semua masalah bisa menjadi cair. Dengan sebuah skill komunkasi yang baik, lawan pun bisa menjadi kawan. Pemimpin harus bisa mewujudkan iklim komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi. Selain itu, pemimpin harus bisa menjadi orator yang hebat dalam beretorika. Dengan komunikasi yang baik, pemimpin bisa menjadi negosiator ulung dalam menentukan negosiasi-negosiasi strategis dengan pihak lain.
Joko Widodo adalah contoh seorang pemimpin sekaligus komunikator ulung. Langkah-langkahnya dalam melakukan negosiasi dengan lawan politiknya patut diapresiasi. Komunikasi politiknya bisa membuat Prabowo yang awalnya merupakan lawan politiknya, berbalik sikap dengan mendukung Jokowi secara moral.
h) Passion
Passion adalah sebuah sikap mencintai dan menyukai terhadap pekerjaan. Pemimpin tentu saja harus mempunyai passion dalam hal mengelola dan mengatur organisasi. Dengan passion yang kuat, pemimpin akan all out dalam menjalankan tugasnya. Passion akan tumbuh jika pemimpin mempunyai responsibility tinggi pada dirinya. Passion yang kuat akan membuat seorang pemimpin bisa serius dan total dalam menjalankan tugasnya.
Steve Jobs mungkin salah satu seorang pemimpin yang mempunyai passion kuat dengan bidangnya. Selain kemampuan enterpreneurship yang tinggi, Steve dari kecil memang sudah tertarik dengan berbagai hal yang berbau elektronik. Hal ini membuatnya mempunyai passion yang kuat ketika memimpin Apple. Berbagai inovasinya lahir dari passion yang kuat terhadap bidang telekomunikasi.
i) Humility
Humility atau kerendahan hati, merupakan aspek dasar seseorang dalam hal jiwa kepemimpinan. Dosen saya, Bapak Mustika Ranto Gulo, dalam sebuah perkuliahan, pernah mengatakan “air mengalir dari hulu ke hilir”. Yang artinya, setiap orang harus mempunyai jiwa empati dan simpati, terutama dalam menjadi seorang pemimpin. Kerendahan hati mencegah seseorang berlaku sombong dan angkuh. Memang dalam memimpin seorang pemimpin juga terkadang harus sesekali menunjukan karakter keras kepala dan angkuh. Setiap orang juga butuh pengakuan tak terkecuali seorang pemimpin. Akan tetapi pengakuan tersebut akan muncul jika adanya kombinasi yang pas antara integritas dan kerendahan hati.
Antonio Conte adalah figur pemimpin yang selalu menunjukan sikap kerendahan hati. Sebagaimana ditunjukan ketika menjadi pelatih club sepakbola, Juventus. Ketika Juventus menjadi klub yang mencetak rekor tak terkalahkan dalam satu musim di liga Italy, Antonio Conte justru berkata semuanya merupakan keberuntungan dan hasil kerja keras seluruh punggawa tim. Selain itu, seusai pertandingan, Conte selalu menyalami pelatih dan pemain lawan walaupun Juventus menang. Karakter yang ditunjukan Conte sebagai pemimpin timnya, merupakan humility value yang harus dimiliki seorang pemimpin.

j) Determination
Determination atau determinasi adalah etos kerja yang tinggi dari seorang pemimpin. Pemimpin atau leader harus mempunya etos kerja tinggi dalam menghadapi berbagai persoalan. Determinasi yang tinggi membuat semua masalah bisa ditangani dengan cepat karena pemimpin cepat tanggap. Determinasi pemimpin juga menjadi contoh bagi anak buahnya agar mempunyai etos kerja yang tinggi pula.
Jokowi ketika menjadi walikota Solo dan Gubernur Jakarta, menunjukan determinasi tinggi dalam memimpin. Jokowi selalu cepat tanggap melakukan inspeksi ke tempat yang bermasalah. Disana dia melakukan komunikasi dengan warga dan memberikan alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada warganya. Jokowi adalah contoh pemimpin yang memiliki determinasi tinggi.
k) Purpose
Purpose adalah sebuah tujuan. Tujuan adalah sebuah visi dari seseorang. Pemimpin harus mempunyai tujuan dan visi yang jelas dalam memimpin organisasinya. Dengan tujuan yang jelas, pemimpin bisa mengerti apa yang akan dilakukan olehnya dalam mencapai target. Visi adalah setinggi-tingginya akan tetapi, tetap fleksibel dalam menghadapi berbagai masalah yang menerpa.
Steve Jobs dalam membangun Apple, selalu memiliki tujuan yang jelas. Visi dia dalam inovasi awalnya memang terdengar agak mustahil seperti visi membuat Apple memproduksi smartphone layar sentuh. Akan tetapi berkat kecerdasannya dalam membangun Apple, Jobs bisa mewujudkan berbagai inovasi. Salah satunya membuat Apple menjadi produsen pertama yang membuat smartphone dengan teknologi layar sentuh pertama di dunia. Jobs juga mempunyai tujuan menjadikan Apple menjadi raksasa di bidang telekomunikasi, maka Jobs membuat Ipad, Ipod dan Iphone yang menjadi trademark Apple. Bahkan setelah kematiannya, masih banyak gagasan visi Jobs yang belum terwujud, dan Apple saat ini berusaha mengejar visi Jobs yang belum terwujud tersebut.
l) Commitment
Seorang pemimpin harus mempunyai komitmen tinggi terhadap perussahaan atau organisasinya. Komitmen adalah sebuah bentuk totalitas dalam menjalakan sesuatu. Tidak akan pernah lari dari masalah dan selalu menghadapinya. Komitmen juga berarti loyalitas, untuk tidak menjadi pecundang dalam memimpin organisasi atau perusahaan.
Ignasius Jonan ketika menjadi direktur PT KAI, menunjukan komitmen tinggi terhadap pekerjaannya sebagai direktur PT KAI. Ignasius Jonan bahkan sampai tertidur didalam gerbong kereta api ketika memantau posko angkuta lebaran. Ignasius Jonan merupakan pemimpin yang loyal terhadap perusahaan dan tugasnya. Totalitas dalam menjalankannya, sehingga layanan transportasi kereta api di Indonesia saat ini menjadi baik.

2. FUNGSI MANAJEMEN; Apa yang dimaksud dengan “PLANING” dalam fungsi manajemen? Kapankan proses planing dilakukan? Apakah sebelum bisnis di mulai atau sesudah bisnis dimulai. Bagaimana Planing dirancang?
a) Apa yang dimaksud dengan planing dalam fungsi manajemen?
Dalam ilmu menejemen menjelaskan bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, dalam ilmu manajemen dijelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Dalam manajemen, perencanaan adalah proses membuat tujuan organisasi untuk mencapai tujuan dan mengembangkan secara aktivitas kerja dalam organisasi. Perencanaan atau planning merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan. Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi pemahaman dari pernyataan yang memiliki 2 pengertian dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
b) Kapankan proses planing dilakukan? Apakah sebelum bisnis di mulai atau sesuadah dimulai?
Proses planning dilakukan setelah menentukan ide dan gagasan dan menetapkan tugas dan tujuan, observasi dan analisa. Dan proses ini dilaksanakan sebelum bisnis di mulai. Karena tidak mungkin juga planning dilakukan setelah bisnis dimulai, itu akan membuat semua kacau karna kita juga tidak memiliki panduan khusus kedepannya. Belum lagi hambatan yang akan terjadi kedepannya, itu semua harus dipikirkan juga bergabung dengan dibuatnya planning tersebut. Setelah planning selesai dibuat, barulah kita mulai langkah awal untuk kemudian melanjutkan langkah-langkah berikutnya sesuai planning yang telah kita buat.
c) Bagaimana planning dirancang?
i) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Jangan lupa pula untuk menentukan sasaran pasar. Menyiapkan segala sesuatu/peralatan-peralatan yang kelak akan dibutuhkan oleh bisnis yang akan kalian buat kedepannya.
ii) Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegitan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi, terutama keuangan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.
iii) mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
iv) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Jangan lupa membuat dampak positif dan negative dalam pembangunan bisnis tersebut dan membuat cara penyelesaian masalah yang terjadi di kedepannya. Tahap akhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) di antara berbagai alternatif yang ada. Jangan pernah mudah putus asa dalam mengembangkan berbagaiinovasi. Karna sejatinya, konsumen suka sama sesuatu yang baru, yang inovatif, kreatif. Terlebih untuk bangunan bisnis harus bisa menarik perhatian orang banyak.

Note:
Perencanaan bisa dirancang berdasarkan survey sehingga menghasilkan “studi kelayakan”.
Perancangan bisnis dilakukan dengan perbedaan intenitas tertensu. Perbedaan intensitas studi kelayakan bisnis ditentukan oleh:
1. Besarnya dana yang diinvestasikan. Umumnya semakin besar dana jumlah yang ditanamkan akan semakin mendalam studi yang perlu dilakukan.
2. Tingkat ketidakpastian bisnis. Semakin sulit kita memprediksikan penghasilan penjualan, biaya, aliran kas, dan lain-lain, semakin berhati-hati dalam melakukan studi kelayakan. Hal ini misalnya untuk investasi pada produk-produk baru. Berbagai cara ditempuh untuk mengatasi ketidakpastian ini, dengan analisis sensitivitas, taksiran konservatif, dan sebagainya.
3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi bisnis. Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu bisnis mungkin menjadi sangat kompleks, sehingga pihak yang melakukan studi kelayakan terhadap bisnis tersebut akan semakin berhati-hati.
Tahapan untuk melakukan studi kelayakan bisnis:
1. Identifikasi, dilakukan terhadap lingkungan untuk memperkirakan kesempatan dan ancaman dari usaha yang akan dilakukan.
2. Perumusan, merupakan tahap untuk menerjemahkan kesempatan investasi ke dalam suatu rencana usaha ang konkret, dengan faktor-faktor yang penting dijelaskan secara garis besar.
3. Penilaian, melakukan analisa dan menilai aspek pasar, teknik, keuangan dan perekonomian.
4. Pemilihan, dilakukan mengingat adanya keterbatasan dan tujuan yang akan dicapai.
5. Implementasi, menjalankan bisnis tersebut dengan tetap berpegang pada anggaran.

Identifikasi kesempatan bisnis dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut, yaitu:
1. Mempelajari impor. Impor menunjukkan bahwa masih ada (sebagian) pasar yang belum bias dipenuhi dengan produk dalam negeri. Apalagi jika ternyata impor ini memiliki kecenderungan meningkat, maka bias diperkirakan masih ada permintaan dari dalam negeri untuk produk/jasa tersebut.
2. Menyelidiki material lokal. Jumlah material yang melimpah, harga murah dan kualitas yang baik dari material tersebut, semuanya menunjukkan untuk dieksploitasi lebih lanjut.
3. Mempelajari keterampilan tenaga kerja. Untuk beberapa jenis industri, factor keterampilan tenaga kerja mungkin sangat menentukan. Tersedianya tenaga seperti ini dapat digunakan untuk membuat produk sejenis, namun tidak sama.
4. Melakukan studi industri. Berbagai kesempatan dapat ditemukan untuk industri yang sedang berkembang. Perkembangan suatu sector industri menunjukkan masih terbukanya peluang bisnis di industri tersebut.
5. Menerapkan kemajuan teknologi. Perubahan teknologi dari waktu ke waktu memungkinkan investor memanfaatkan teknologi tersebut sebelum pihak lain menggunakannya. Dengan demikian, investor tersebut akan memiliki ‘competitive advantage’ terlebih dahulu, sebelum akhirnya berkurang atau hilang karena penggunaan teknologi yang sama oleh investor lain.
6. Mempelajari hubungan antar industri. Perkembangan suatu industri akan menciptakan kesempatan bagi industri lainnya, dengan memperhatikan dan menganalisis input dan output industri yang saling berkaitan.
7. Menilai rencana pembangunan. Rencana pembangunan oleh pemerintah akan menciptakan kebutuhan akan produk/jasa yang sebelumnya belum dibuat.
8. Melakukan pengamatan di tempat lain. Pembangunan di Negara atau wilayah lain mungkin dapat diterapkan di daerah kita.

Tinggalkan komentar